Daftar Blog Saya

Rabu, 09 Mei 2012

Landasan Psikologis Pendidikan



a.      
Konsep Dasar
Kata Psikologis berasal dari dua kata bahasa latin, yakni Psyche dan logos. Psyche berarti jiwa sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan. Olehnya itu dahulu, psikologis diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai jiwa manusia.
      Psikologi sebagai sebuah landasan dalam pendidikan adalah bahwa dalam pelaksanaan pendidikan haruslah menerapkan unsur-unsur psikologis karena yang menjadi sasaran pendidikan tersebut adalah manusia. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraannya, pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia.
      Pemahaman mengenai peserta didik, khususnya kondisi kejiwaannya memegang aspek penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, seperti potensi-potensi individu, tahap-tahap dan tugas perkembangan sangat penting untuk difahami dan diterapkan oleh pendidik, dan untuk itu semua psikologi sebagai suatu ilmu menyediakan berbagai informasi mengenai hal tersebut.
      Pemahaman mengenai peserta didik salah satunya adalah memahami bahwa peserta didik adalah manusia yang sedang dalam proses perkembangan. Sebagai sebuah proses perkembangan manusia terdiri dari beberapa tahapan dan setiap tahapan memiliki tugas-tugas yang harus dilaksanakan agar manusia tersebut siap untuk menghadapi tahapan berikut dalam jenjang perkembangannya, tugas-tugas tersebut disebut dengan tugas perkembangan.
      Robert Havighurst (dalam Tatang Syaripuddin, 2007) membagi perkembangan manusia menjadi empat tahap, yakni (1). Masa bayi dan kanak kanak kecil, (2). Masa kanak-kanak, (3). Masa remaja, dan (4). Masa dewasa. Berikut tahapan dan tugas-tugas perkembagan manusia menurut Robert Havighurst:
1)      Masa bayi dan kanak kanak kecil (0-6 tahun), beberapa tugas perkembangannya meliputi:
a)      Belajar berjalan
b)      Belajar makan makanan padat
c)      Belajar berbicara
d)     Belajar mengontrol pembuangan kotoran tubuh
e)      Mencapai stabilitas fisiologis/ jasmaniah
2)      Masa kanak-kanak, (6-12 tahun) beberapa tugas perkembangannya meliputi:
a)      Belajar keterampilan fisik untuk permainan sehari-hari
b)      Pembentukan kesatuan sikap terhadap dirinya sebagai suatu organisme yang tumbuh
c)      Belajar bermain dengan teman mainnya
d)     Belajar memahami peranan-peranan kepriaan atau kewanitaan
e)      Pengembangan kemahiran dasar dalam membaca, menulis dan menghitung
3)      Masa remaja, (12-18 tahun) beberapa tugas perkembangannya meliputi:
a)      Mencari hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
b)      Mencapai peranan sosial sebagai laki-laki atau perempuan
c)      Menerima/ menghargai tubuh sendiri dan menggunakannya secara efektif
d)     Memperoleh jaminan kebebasan ekonomi
e)      Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan
4)      Masa dewasa (18 tahun - …..) beberapa tugas perkembangannya meliputi:
a)      Tugas perkembangan pada masa dewasa awal
                                                              i.      Memilih jodoh/ pasangan hidup
                                                            ii.      Memulai suatu keluarga
                                                          iii.      Mengasuh anak
                                                          iv.      Menyelenggarakan/ mengelola rumah tangga
                                                            v.      Memulai menduduki suatu jabatan/ pekerjaan
b)      Tugas perkembangan pada masa dewasa tengah umur
                                                              i.      Mencapai tanggung jawab sebagai warga negara
                                                            ii.      Membantu anak-anak belasan tahun menjadi orang dewasa
                                                          iii.      Mengembangkan penggunaan waktu luang orang dewasa
                                                          iv.      Mencapai dan mempertahankan suatu tingkat kehidupan ekonomi yang layak/ mapan
                                                            v.      Menyesuaikan diri terhadap orang yang sangat tua
c)      Tugas perkembangan pada masa dewasa usia lanjut
                                                              i.      Menyesuaikan diri pada kekuatan dan kesehatan jasmani yang makin menurun
                                                            ii.      Menyesuaikan diri pada saat pension dan pendapatan yang berkurang
                                                          iii.      Menyesuaikan diri terhadap kematian pasangan
                                                          iv.      Membentuk suatu ikatan dengan kelompok seusia
                                                            v.      Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kewarganegaraan

      Jadi, landasan psikologis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi dalam memberikan pemahaman mengenai manusia yang dijadikan titik tolak dalam pelaksanaan pendidikan.
b.      Isu Implementasi
Landasan psikologis merupakan dasar-dasar pemahaman dan pengkajian sesuatu dari sudut karakteristik dan perilaku manusia, khususnya manusia sebagai individu (Nana Syaodih Sukmadinata2009;15) jadi, landasan psikologis dalam pendidikan adalah penerapan prinsip-prinsip psikologis dalam menyelenggarakan pendidikan, karena objek pendidikan adalah manusia, sama dengan objek dari psikologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
      Salah satu implikasi penerapan prinsip-prinsip psikologis dalam pendidikan adalah perlakuan pendidik yang sesuai dengan perkembangan peserta didik. Yelon dan Weinstein (dalam Saripuddin) menjelaskan perlakuan pendidik yang dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugas perkembangannya sebagai berikut:
1)      Perlakuan pendidik bagi peserta didik masa kanak-kanak kecil
a)      Menyelenggarakan disiplin secara lembut
b)      Menjaga keselamatan tanpa perlindungan yang berlebihan
c)      Bercakap-cakap dan memberikan respon terhadap perkataan peserta didik
d)     Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bereksplorasi
2)      Perlakuan pendidik bagi peserta didik masa pra sekolah
a)      Memberikan tanggung jawab dan kebebasan kepada peserta didik secara berangsur-angsur dan terus menerus
b)      Latihan harus ditekankan pada koordinasi, kecepatan, mengarahkan dan keseimbangan
c)      Menyediakan benda-benda untuk dieksplorasi
d)     Memberikan kesempatan untuk berinteraksi sosial
3)      Perlakuan pendidik bagi peserta didik masa kanak-kanak
a)      Menerima kebutuhan-kebutuhan akan kebebasan anak dan menambah tanggung jawab anak
b)      Mendorong pertemanan dengan menggunakan proyek-proyek dan permainan kelompok
c)      Membangkitkan rasa ingin tahu
d)     Bersama-sama menciptakan aturan dan kejujuran
4)      Perlakuan pendidik bagi peserta didik masa remaja awal
a)      Memberikan kesempatan berolahraga baik secara individual maupun secara tim
b)      Menerima makin dewasanya peserta didik
c)      Memberikan tanggung jawab secara berangsur-angsur
d)     Mendorong kebebasan dan tanggung jawab
5)      Perlakuan pendidik bagi peserta didik masa remaja akhir
a)      Menghargai pandangan-pandangan peserta didik
b)      Menerima kematangan peserta didik
c)      Memberikan kesempatan yang luas untuk pendidikan karir
d)     Menggunakan kerjasama kelompok untuk memecahkan masalah
e)      Berekreasi bersama dan bersama-sama menegakkan berbagai aturan.

      Banyaknya terjadi kekerasan dalam pendidikan bisa jadi karena pemahaman guru yang kurang baik mengenai aspek psikologis peserta didik.  Contoh terbaru dari tindakan kekerasan yang terjadi pada 27 April 2011, Berita yang ditayangkan di stasiun televise  Trans Tv pada pukul 17.26 tentang anak SD yang di jewer sebanyak 390 kali jeweran hanya karena anak itu terlambat datang ke sekolah, guru anak tersebut menyuruh murid-murid yang lain untuk menghukum anak yang terlambat itu dan bila murid tersebut tidak menurut maka dia yang akan di jewer.
      Kejadian tersebut jelas menggambarkan ketidakpahaman guru mengenai bagaimana perlakuan yang baik dalam mengubah perilaku anak di usia Sekolah Dasar. Jelas guru tersebut tidak faham bahwa dalam mendidik anak-anak usia Sekolah Dasar adalah dengan mendahulukan  sikap yang lemah lembut bukan dengan selalu mengedepankan hukuman yang kemudian menghilangkan harga diri anak didepan teman-temannya.
c.       Analisis Solusi
Pemahaman yang baik mengenai aspek psikologis peserta didik adalah sebuah kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang atau yang akan bergelut di dunia pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dari dimasukkannya mata kuliah psikologi dalam kurikulum pendidikan keguruan. Tapi kenyataannya, walaupun telah mendapatkan bekal berupa keilmuan psikologi selama masa perkuliahan, kita tidak bisa menutup mata bahwa kasus kekerasan dalam dunia pendidikan bukanlah hal lumrah di negeri ini.
      Kenyataan tersebut, dapat memberikan kita asumsi bahwa dengan diberikannya mata kuliah mengenai psikologi selama masa perkuliahan belumlah cukup dalam menghilangkan praktik-praktik kekerasan tersebut. Kita juga tidak salah kalau menduga bahwa peristiwa tersebut bisa terjadi karena memang didalam diri orang itu tidak ada jiwa untuk menjadi seorang pendidik. jadi seakan timbul kesan memaksakan bakat, orang yang secara psikologis tidak pantas menjadi guru dipaksa untuk menjadi guru.
      Hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir (kalau tidak bisa menggunakan kata menghilangkan) terjadinya kekerasan dalam dunia pendidikan bisa dilakukan dalam penyeleksiaan calon mahasiswa keguruan. Pemerintah dalam hal ini Depdikbud khususnya Dijen Dikti dapat membuat regulasi dalam mekanisme penerimaan mahasiswa keguruan, yakni dengan menambahkan tes psikologi dalam proses seleksinya apakah itu dalam bentuk psiko test dan interview/ wawancara. dengan demikian dimungkinkan dapat tersaringnya calon mahasiswa yang memang secara psikologis sangat cocok untuk menjadi seorang pendidik.

3 komentar: